pesonajawa.com -- Cultural Heritage

Diperbaharui: Monday, June 14, 2021


Kampung Batik Giriloyo

Address: Jl. Imogiri Timur km 14, Gazebo Wisata Giriloyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul

Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul


S: 7°54'57.20" E: 110°23'55.70"

Lat: -7.91588878632 Long: 110.39880371094

Kampung Giriloyo


Giriloyo adalah sebuah dusun di bawah kaki perbukitan Imogiri. Suatu bukit yang terkenal di daerah kawasan selatan Yogyakarta karena di sanalah raja-raja kerajaan Mataram Islam dimakamkan.


Daerah Giriloyo ini sebenarnya tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (jaraknya hanya sekitar 15 km/ kira-kira 40 menit). Namun karena daerah ini terpencil dan berada di kaki bukit. Suasana khas pedesaan yang sepi dan sunyi namun penuh dengan kebersamaan dan kedamaian sangat mewarnai daerah tersebut.


Giriloyo dengan kesunyiannya sebenarnya menyimpan warisan budaya yang luar biasa, selain Gurah tradisional yang sangat terkenal itu (pengobatan tradisional dengan akar untuk berbagai penyakit saluran pernafasan), Giriloyo juga merupakan sentra dari pengrajin batik di Yogyakarta. Di desa ini anda dapat berburu batik, ataupun mungkin ingin belajar tentang proses batik asli langsung dari para pengrajinnya.



Sejarah batik Giriloyo


Tidak ada catatan yang eksplisit kapan kerajinan batik tulis masuk ke kampung Giriloyo, diperkirakan sekitar abad ke 17. Saat awal dimana sebagaian besar penduduk menjadi abdi dalem kraton Yogyakarta yang bertugas merawat makam raja-raja Yogya-Solo yang dibangun di atas perbukitan Imogiri.


Dari situ terjadi interaksi antara kraton dan penduduk, kemudian beberapa tokoh dari kerabat kraton memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu sebagai buruh nyanthing batik.


Awalnya demikian sampai berabad-abad lamanya penduduk Giriloyo yang menekuni batik masih tetap menjadi buruh dan menjual batik setengah jadi ke juragan-juragan batik di pusat kota di sekitar Kraton Yogyakarta sampai turun-temurun.


Salah satu rumah batik di Kampung Giriloyo


Setelah peristiwa gempa hebat menghancurkan Yogyakarta tahun 2006, beriringan dengan semangat kebersamaan untuk bangkit dari trauma dan keterpurukan, masyarakat membentuk kelompok-kelompok batik dan banyak mendapat pendampingan dari Pemerintah ataupun LSM sosial yang memberikan banyak pelatihan dan mendatangkan banyak ahli untuk meningkatkan keterampilan, dalam hal ini meningkatkan kemampuan untuk membuat batik jadi dan siap jual serta kemampuan untuk pemasaran.


Setelah itu pengrajin-pengrajin batik Giriloyo mengalami kemajuan yang pesat, membuat kain batik sampai jadi dan mampu memasarkan hasil karya batik yang indah ke berbagai daerah di Indonesia bahkan ke luar negeri.


Di kampung Giriloyo terdapat belasan kelompok batik tulis dengan koleksi-koleksi batik yang menawan.


Batik tulis Kampung Giriloyo (sumber gambar: kampungbatik Giriloyo)


Paket Wisata


Paket Wisata Batik menawarkan pengalaman yang asyik “Belajar Membatik” bersama Kampung Batik Giriloyo dan pengrajin-pengrajin batikbya. Didampingi pemandu ahli batik dari kampung Giriloyo yang akan mengajari dan menjelaskan secara sederhana dari proses yang sebenarnya panjang. Belajar cara membatik, proses demi proses sampai menghasilkan produk jadi berupa “kain batik” yang siap dipasarkan.


Sahabat pesonajawa yang berkunjung akan diberikan sehelai kain putih kecil (Mori) yang digunakan untuk membatik (canthing) sendiri, setelah itu akan diajak untuk memproses kain tadi mulai dari merendam dengan bahan-bahan pewarna, merebus, lantas mencucinya kemudian dijemur dan diangin-anginkan (proses mbabar) hingga menghasilkan sebuah karya kecil “kain batik” jadi, yang hasilnya bisa di bawa pulang sebagai kenang-kenangan.




Destinasi wisata ini berada di ketinggian 93 meter dpl.

Estimasi lamanya kunjungan di tempat ini adalah 90 menit.

Perkiraan jam buka antara pukul 08:00:00 sampai dengan 16:00:00 wib.