pesonajawa.com -- Cultural Heritage

Diperbaharui: Thursday, November 10, 2022


Candi Plaosan (Lor dan Kidul)

Address: Jl. Candi Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten


S: 7°44'31.70" E: 110°30'16.30"

Lat: -7.74213886261 Long: 110.50452423096

Lokasi Candi Plaosan


Candi Plaosan terdiri dari dua lokasi, yaitu Candi Plaosan Lor (utara) dan Candi Plaosan Kidul (selatan) yang berjarak kurang lebih 200 meter. Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan yang berjarak kurang lebih 3 km dari Candi Prambanan, dan berjarak kurang lebih 19 km dari pusat Kota Yogyakarta (Malioboro).


Sejarah Candi Plaosan


Berdasarkan sumber dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah bahwa Candi Plaosan yang merupakan candi Buddha ini oleh para ahli diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu, yaitu pada awal abad ke-9 M yaitu antara tahun 825-850 Masehi. Salah satu pakar yang mendukung pendapat itu adalah De Casparis yang berpegang pada isi Prasasti Cri Kahulunan (842 M). Dikatakan pula bahwa Candi di bangun oleh raja putri dari Dinasti Sailendra yang bergelar Sri Kahulunan, dibantu oleh suaminya Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu. Sri Kahulunan adalah ratu yang berasal dari Dinasti Sailendra penganut agama Buddha yang sama dengan Pramordawardhani. Berdasarkan Prsasasti Karangtengah tahun 824 Masehi dapat di ketahui bahwa Pramordawardhani adalah anak raja Samaratungga yang membangun Candi Mendut pada tahun 1812 M.



Foto diambil pada 06 March 2020

Candi Plaosan Lor Sisi Selatan


Simbol Keharmonisan Dua Agama


Candi ini dapat menunjukkan adanya keharmonisan antara dua agama yang berbeda dan dapat hidup berdampingan secara damai pada masa itu, yaitu Hindu dan Buddha. Seperti kisah dari sejarah Candi Plaosan yaitu pernikahan beda agama yang di lakukan oleh Raja purti Sri Kahulunan dan Rakai Pikatan yang menyatu karena cinta. Candi Plaosan Lor lebih luas dibadingkan dengan Candi Plaosan Kidul dan memiliki bangunan candi yang lebih tinggi. Candi Plaosan Lor terdiri dari dua candi utama yang berada disisi selatan selatan dan utara. Masing-masing candi utama dikelilingi oleh enam candi yang lebih kecil yaitu disebut denan Candi Patok yang letaknya berapa pada setiap sudut sudut. Selain itu candi utama juga dikelilingi lima puluh delapan Candi Perwara dan seratus enam beas Stupa Perwara. Terdapat juga satu Candi Mandapa yang berada di sisi utara. Berbeda dengan Candi Plaosan Lor yang memiliki dua candi induk atau candi utama, tetapi Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk dan hanya terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa yang sebagian candi perwara telah dipugar.


Foto diambil pada 16 May 2015

Candi Plaosan Lor Sisi Tengah


Pelestarian Candi Plaosan


Berdasarkan sumber dari BPCB Jawa Tengah, bahwa pelestarian candi meliputi pelestarian kompleks candi itu sendiri beserta lingkungannya sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Candi Plaosan dahulu merupakan tanah perdikan dan memerlukan dukungan dari wilayah sekitarnya. Salah satu kebutuhanya adalah kebutuhan pangan yang di dukung dari persawahan disekitarnaya. Sampai sekarang lingkungan area persawahan ini masih ada di kompleks Candi Plaosan. Areal persawahan ini perlu di pertahankan sebagai upaya mempertahankan lanskap budaya. Sebagai salah satu situs warisan budaya Indonesia, sudah pasti Candi Plaosan menjadi salah satu tempat yang banyak di kunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan Nusantara maupan wisatawan Mancanegara. Wisatawan yang berkunjung ke Candi Plaosan datang dengan berbagai keperluan, mulai dari sekedar jalan-jalan, urusan kedinasan, untuk belajar sejarah, untuk beribadah dan banyak pula pasangan kekasih yang mengabadikan foto Prewedding mereka di Candi Plaosan sebelum menikah dan mereka mempercayai bahwa yang berfoto dengan pasangan di kawasan Candi Plaosan pernikahanya akan langgeng.


Foto diambil pada 06 March 2020

Candi Plaosan Kidul


Arca Dyanibuddha Aksobya


Arca ini merupakan temuan baru pada tanggal 2 Januari 2019 yang ditemukan oleh tim juru pugar BPCB Jawa Tengah yang bertugas di Candi Plaosan. Penemuan ini terjadi saat tim juru pugas melakukan pencarian rutin batu candi di Candi Plaosan. Arca ditemukan saat melakukan penggalian tanah yang dilakukan dengan hati-hati. Setelah diangkat dan dikonservasi oleh tim unit Candi Plaosan, akhirnya arca ini dapat di identifikasi. Arca yang ditemukan merupakan arca Dyanibuddha Aksobya. Dyanibuddha Aksobya merupakan Jina kedua dengan kesadaran dan digambarkan berwarna emas. Ia sering juga disebut Ratnaketu dan menjaga belahan bumi timur, sehingga dalam penempatannya ia menghadap ke timur.




Destinasi wisata ini berada di ketinggian 174 meter dpl.

Estimasi lamanya kunjungan di tempat ini adalah 60 menit.

Perkiraan jam buka antara pukul 06:00:00 sampai dengan 17:00:00 wib.